HESmedia.id // Sangat memperihatinkan terlihat di Sekolah atau Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3 Desa Sukajaya Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Bendera Merah Putih, lambang kedaulatan negara, berkibar dalam kondisi robek dan lusuh di halaman sekolah, pada Rabu ( 5/11/2025 ).
Bendera yang seharusnya menjadi simbol kebanggaan dan penghormatan, justru tampak usang dan tak terawat. Kainnya robek di beberapa bagian, warnanya pudar, dan tampak kusam. Melihat kondisi tersebut, rasa haru dan sekaligus pertanyaan besar muncul: bagaimana mungkin simbol negara yang begitu penting dibiarkan dalam keadaan memprihatinkan seperti ini? Apakah ini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme di lingkungan sekolah?
Saat di konfirmasi bidang kesekretariatan Al - Muhajirin 3, Asep membenarkan bahwa bendera merah putih terlihat kusam dan sobek, " saya tidak tau, tadinya mau saya turunkan namun belum sempat,sibuk kegiatan, " ucap Asep kepada awak media.
Tindakan tersebut, “Apabila dengan sengaja membiarkan Bendera Lambang Negara robek (rusak) kusut, kusam, luntur, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 24/2009 Huruf C maka dipidana kurungan penjara 1 tahun dan denda Rp100 juta.”
Saat awak media menyelidiki terkait pengibaran bendera Merah Putih yang usang dan sobek itu adalah kelalaian pihak desa karena bendera tersebut masih terpampang.
Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap pentingnya menjaga kelestarian dan kehormatan Bendera Merah Putih. Bendera Merah Putih bukan sekadar kain, tetapi merupakan simbol perjuangan, pengorbanan, dan identitas bangsa Indonesia. Mari kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya.
( Danas )
